Lamongan- Selasa, 27 Agustus 2024 Pelantikan Raya dan Raker Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) Fakultas Agama Islam Universitas Islam Lamongan diselenggarakan di Aula Pascasarjana. Acara ini mengukuhkan kepengurusan BEM, DPM dan Himaprodi-Himaprodi di lingkungan FAI Unisla masa bakti 2024-2025.

Acara yang mengambil tema “Sinergi Kolaboratif Ormawa FAI Wujudkan Mahasiswa Unggul” ini diikuti oleh para pengurus Ormawa baik BEM, DPM, Himaprodi se-Fakultas Agama Islam Unisla.

Fanisa Arin Agustin selaku ketua DPM menegaskan bahwa dalam pelantikan raya dan rapat kerja kali ini mengusung tema sinergi dan kolaborasi Ormawa bukan tanpa alasan. Menurutnya, kolaborasi dan sinergi antar Ormawa dengan Fakultas ini penting dan menjadi orientasi dalam kepengurusan kali ini. Mahasiswa, dengan prestasinya, menjadi orientasi utama dalam pengelolaan baik Ormawa maupun fakultas. Untuk itu dibutuhkan sinergitas dan kolaborasi yang baik.

Kami berharap ada sinergi yang lebih baik. Baik antar Ormawa maupun Ormawa dengan fakultas. Selain itu, teman-teman pengurus juga lebih kompak dan bersatu di kepengurusan kali ini.” Tutur Fanisa.

Sementara itu, Dekan Fakultas Agama Islam Unisla Hepi Ikmal memberikan penguatan atas apa yang disampaikan oleh ketua DPM. Bahwa kita beroganisasi harus kompak dan bersatu. Karena kekompakan itu adalah dasar dari kesuksesan (al-ittihadu asasun najah). Ia menambahkan bahwa berorganisasi itu seperti baris-berbaris. Kalau yang depan melangkah kaki kanan maka yang belakang harus kaki kanan.

Kalau yang depan kaki kanan yang belakang kaki kiri maka wajib diingatkan. Sudah diingatkan kok masih sama, menurutnya harus dikeluarkan dari barisan” tegasnya dalam sambutan. Statemen itu disampaikan oleh Dekan FAI karena menurutnya berorganisasi adalah memanaje semua komponen untuk bersama mewujudkan tujuan besar.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa di era post truth seperti sekarang ini, dimana populisme, dan trensdsetter menjadi ukuran kebenaran maka tidak boleh tidak, berorganisasi harus kompak dan bersinergi. Beliau menjelaskan dengan mengutip ungkapan Sayyidina Ali RA, al-haqqu bila nidhomin yaglibu al-bathil bi an-nidhom. Kebenaran yang tidak kompak dan terorganisir akan dikalahkan dengan kebatilan yang kompak dan terorganisir.

Hepi juga menegaskan bahwa orientasi Ormawa adalah untuk mengembangkan softskill mahasiswa. Maka, program-program kerja yang digagas harus berorientasikan pengembangan softskill itu.

Adanya Ormawa ini tidak lain adalah untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa, soft skill mahasiswa. Terutama kompetensi-kompetensi yang tidak diperoleh dalam pembelajaran di dalam kelas. Orientasi ini penting untuk dijadikan pijakan dalam menyusun program kerja ke depan” terang Hepi yang juga mantan ketua Ansor Kecamatan ini.

Dan sebagai penegasan terakhir, Hepi mengajak pada pengurus untuk menjalankan amanah ini secara kaffah, totalitas. Menurutnya mahasiswa di kampus ini adalah subjek. Yang artinya turut serta terdapat dinamika dan berbagai macam perubahan kehidupan yang ada di kampus. Kalau mahasiswanya aktif kampusnya juga aktif, dan kalau kampusnya berbudaya aktif, mahasiswa yang lainpun akan terdisiplinkan untuk turut aktif.